Monday, June 11, 2012

Sudah 2500 orang lebih terjangkit HIV/AIDS di Jakarta

Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan Sabtu (9/6) di Jakarta, penanggulangan HIV/AIDS menjadi salah satu tanggungjawab Pemprov DKI, terutama dalam memberikan bantuan medis kepada penderita. Para petugas kesehatan Pemerintah Provinsi DKI berupaya keras untuk membantu memberikan pengobatan kepada mereka yang mengidap penyakit HIV/AIDS.


“Selain sosialisasi yang kita berikan, kita juga berikan tempat pengobatan yang mudah dicapai penderita, terutama di puskesmas kecamatan kita di DKI sudah ada alternatif pengobatan. Ini yang menyebabkan mereka (penderita) melapor, sehingga kita punya datanya bertambah,” demikian ungkap Gubernur Fauzi Bowo dalam Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) 2012, di Tugu Raden Ajeng Kartini, Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (9/6).

Gubernur Fauzi Bowo mengakui, DKI Jakarta salah satu provinsi dengan penderita HIV/AIDS yang cukup tinggi setelah Papua. ”(Tercatat ada) sebelas ribu lebih penderita HIV dan AIDS. Saya prihatin (akan jumlah ini), namun disisi lain, kita berhasil merubah stigma. Yang dulu ditutup-tutupi, sekarang tidak. Sekarang orang mencari pengobatan, dia melapor dan kita berikan pengobatan itu,” kata Fauzi Bowo.

Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 2.605 kasus HIV/AIDS terjadi selama tahun 2011. Dalam mengatasi penderita, Pemprov DKI sampai sekarang telah menyediakan 32 rumah sakit dan 19 puskesmas di ibu kota yang dilengkapi pelayanan HIV/AIDS.

Gubernur Fauzi Bowo menambahkan, dalam penanggulangan HIV/AIDS, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, namun dibutuhkan pula partisipasi masyarakat, termasuk para sukarelawan dari lingkungan lembaga swadyamasyarakat (LSM).



Warga Jakarta kepada VOA mengatakan, mereka memperoleh banyak informasi terkait penanggulangan HIV/AIDS dari para petugas kesehatan pemerintah dan aktivis LSM . Beberapa warga yang lain mengatakan wilayahnya belum tersentuh penyuluhan mengenai HIV/AIDS dari petugas pemerintah.

Lestari (33 tahun), seorang ibu rumah tangga warga Pancoran Jakarta Selatan mengatakan ikut prihatin dengan hal ini dan menyayangkan tidak adanya petugas penyuluhan pencegahan HIV/AIDS di wilayahnya. Demikian juga Mukhtar (27 tahun) , warga Benhil Jakarta Pusat.“Pemerintah belum serius dalam pencegahan HIV/AIDS, salah satunya upaya pencegahan dengan peningkatan pembekalan kepada generasi muda, tentang tindakan yang menjurus atau beresiko terjangkit HIV/AIDS," kata Mukhtar.

0comments:

Post a Comment

 

Copyright © INFOKU-UPDATE.COM Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger